A.
MASA PRA SEJARAH
Berdasarkan pembuktian
sejarah sejak ribuan tahun yang lalu, daerah Gempol telah dihuni makhluk hidup
dengan tanda-tanda manusia pertama pada waktu itu.
B.
MASA HINDU
Pada zaman
Tarumanagara, Galuh dan Pajajaran. Didaerah Gempol sama dengan daerah lainnya
berada dibawah pengaruh Agama Hindu.
Di Gempol
pada zaman hindu ada sanghyang yang menjadi cikal bakal Desa Gempol yaitu
bernama Ki Gedeng Gempol yang pada zaman penyebaran Agama Islam, Ki Geudeng
Gempol pada waktu itu tidak mau masuk Agama Islam, yang akhirnya tilam di dalam
satu tempat dan ditempat itu tumbuh pohon, karena asing pohon tersebut lalu
dinamai pohon Gempol dan tempat mandinya disebut SUMUR AWISAN.
Disebut
Sumur Awisan karena semua penduduk sekitarnya mengambil air untuk keperluan
sehari-hari dari Sumur Awisan. Sumur Awisan tersebut meskipun kemarau panjang,
airnya tidak pernah surut sampai sekarang sehingga dianggap sumur keramat oleh
penduduk Gempol pada uumnya. Saking keramatnya nama Ki Geudeng Gempol dijadukan
nama desa yaitu Desa Gempol.
Sampai
sekarang dan sebagai rasa syukur, Pemerintahan Desa Gempol setiap tahunnya
selalu melaksanakan syukuran di sumur Awisan dengan menampilkan kesenian Topeng
dan Wayang Kulit yang menjadi tradisi adat budaya yang dilestraikan sampai
sekarang sebagai tanda syukur dan terima kasih.
C.
MASA IMPERIALISASI BARAT
Dengan runtunya kerajaan
Pajajaran, daerag gempol sama dengan daerah lainnya yang menjadi rebutan penguasa kerajaan Mataram, Banten, VOC,
Inggris dan Belanda.
Menurut cerita sejarah
dari orang tua terdahulu, pada saat itu kerajaan Mataram dengan ±1000
prajuritnya akan ke Batavia untuk perang melawan tentara VOC melalui jalan laut
dan mengendarai Prahu Kencana yang dipimpin oleh Ki Kuwu Sangkan, Santen Sari,
Tuan Hideung dan embah begu.
Di daerah pantai utara
ada kali yang bercabang yang sekarang disebut Kali Cabang atau KALEN CABANG,
dan ki Kuwu Sangkan dengan prajuritnya dihadang oleh tentara VOC, lalu parjurit
Mataram yang sebanyak ± 1000 orang kembali kearah Timur. Karena takut dimarahi
oleh Sultan, maka tentara Mataram terjun ke kali yang sekarang dikenal
dengan KALI SEWO,
artinya Kali Sewu ( 1000 ). Sementara itu Ki Kuwu Sangkan dengan perahu
kencananya kabur melalui Kali Cabang ( Kalencabang ) dan sampai di Gempol dan
kali yang dilaluinya dikenal sampai sekarang yaitu KALI MATARAM.
Pada masa Imperialis
Barat sekitar tahun 1808, Gempol termasuk wilayah dengan jumlah desa sebanyak ±
50 desa, jumlah penduduk sekitar ±
6705 jiwa dikuasasi oleh P&T. Dan pada tahun 1808 penduduk Gempol
mengangkat pemimpin rakyat sebagai kuwu perintis yaitu Kuwu SANTEP dan pada
hari itu pula dijadikanlah hari jadi DESA GEMPOL.
D.
MASA GERAKAN NASIONAL & KEMERDEKAAN
KUWU SANTEP adalah
sebagai Kuwu Perintis yang memerintah dari Tahun 1808 s/d Tahun 1833, dan
diteruskan oleh KUWU SARYA, yang termasuk Kuwu Perintis sampai dengan tahunj
1868 dan kemudian dilanjutkan oleh KUWU SEMIN samapai dengan Tahun 1873. Karena
Kuwu Semin sakit dan meninggal dunia, maka selanjutnya pada tahun 1883
Pemerintahan Desa Gempol di pegang oleh Kuwu sarya, yang menjabat kedua
kalinya, dan pada tahun 1883 selang satu
bulan kemudian selajutnya diganti oleh Kuwu Perintis ANDRIS sampai dengan tahun
1908, Kemudian berturut-turut Desa Gempol dipimpin oleh Kuwu Perintis
ARTEWI/MARWAH sampai dengan tahun 1939, Kuwu Perintis ARTA WIJAYA/Kuwu JAPUH
sampai dengan Tahun 1944, dan pada waktu itu dipilih Kuwu M. REJA DIBRATA BIN
MARWAH, yang pertama menjadi Kuwu Depinitif, karena M. Reja Dibrata ikut
berjuang mengusir penjajah serta ikut perang gerilya , maka untuk mengisi
kekosongan Pemerintahan ditunjuklah Kuwu ESJA/ERNA yang menjabat sampai dengan
tahun 1948. Dan setelah Kuwu M. Reja Dibrata kembali ke Desa Gempol, maka
Pemerintahan desa dipegang kembali oleh M. Reja Dibrata samapai dengan tahun
1958.
Pada tahun 1959-1960
ditunjuklah SUHARI/ARNA untuk memerintah Desa Gempol, baru pada tahun 1960 diadakan Pemilihan Kuwu
dan pada waktu itu dimenangkan oleh Kuwu M. DASKAM.
Pada tahun 1976 Balai
Desa Gempol direhab oleh Kuwu M. Daskam, karena kekurangan dana, maka Kuwu
Daskam memakai dana Bimas untuk menyelesaikan Balai Desa Gempol, tetapi karena
dianggap menyelewengkan dana Pemerintah, maka sebagai pertanggung jawabannya
Kuwu M. Daskam dipenjara di LP Subang selama 2 Tahun, dan pada tahun 1977 di
tunjuk R. A. Zaenudin sebagai
PJS Kades Gempol sampai dengan tahun tahun 1978.
Pada tahun 1978 diadakan
Pemilihan Kepala Desa yang diikuti oleh beberapa calon Kades diantaranya yaitu
: 1. R.A. ZAENUDIN,
2. M. MA’MOERI, 3. SUHARJO, dan yang ke 4. TOTO. Pemilihan Kepala Desa
tersebut dimenangkan oleh R.A. ZAENUDIN dengan masa jabatan tahun 1978 sampai
dengan tahun 1988. Untuk periode berikutnya kemudian diadakan lagi Pilkades
pada tahun 1988 dengan calonnya yaitu : 1. NAWENDI, 2. UJANG CECE,
dan 3. KARTAWI. Dari Pilkades tersebut lalu dimenangkan oleh NAWENDI yang
menjabat dari tahun 1988 s/d tahun 1998. Karena sesuatu hal yang menyangkut
keuangan desa, maka Kades Nawendi berhenti dan untuk mengisi kekosongan
terhitung 18 – 4 – 1998 ditunjuk S.Upendi menjadi PJS Kades,tahun 1998 diadakan
pemilihan Kepala Desa yang diikuti oleh kontestan : R.abud Syahbudin,Kartawai
dan Karta Sonjaya.pilkades tersebut diatas dimenangkan oleh R.Abud Syahbudin
yang kemudian resmi serta dilantik oleh Bupati Subang,untuk masa jabatan selama
8 tahun terhitung dari tahun 1998 s/d 2006.
Setelah habisnya masa jabatan
R.Abud Syahbudin,kemudian pada tahun 2006 diadakan pemilihan Kepala Desa
dengan kontestan sebanyak 2 orang diantaranya saudara Karta Sonjaya dan saudara
Sanudi.pada pemilihan Kepala Desa tahun 2006,dimenangkan oleh Saudara Karta
Sonjaya yang kemudian resmi dilantik oleh Bupati Subang dengan masa jabatan
selama 5 tahun.namun baru saja menjabat selama 1 tahun dari tanggal 4 Januari
2006 s/d 2 Januari 2008,Kepala Desa Terpilih Karta Sonjaya meninggal dunia
karena kecelakaan lalulintas.yang kemudian berdasarkan rapat anggota BPD serta
kebijakan Camat Pusakanagara memutuskan mengangkat suadari Nurjanah istri dari
saudara Karta Sonjaya (Almarhum) utnuk meneruskan masa pemerintahan selama 6
bulan terhitung dari tanggal 25 Maret 2008 s/d 25 September 2009.
Untuk menjalankan roda pemerintahan di desa Gempol kemudian pada bulan
Agustus 2008 diadakan pemilihan Kepala Desa yang diikuti oleh 2 orang kontestan
yaitu saudara SANUDI dengan nomor urut 1 lambang gambar pisang dan saudara
FARID EL GHOZALI dengan nomor urut 2 lambang gambar mangga dan dimenangkan oleh
Saudara SANUDI yang kemudian resmi dilantik oleh Bupati Subang untuk masa
jabatan 5 tahun, serta mulai menjalankan tugasnya pada tanggal 26 Oktober 2008
sampai sekarang.
Demikian sekilas sejarah Desa Gempol,dibuat untuk dijadikan sebagai
bahan pengetahuan bagi generasi muda penerus pemerintahan Desa Gempol dan
semoga bermanfaat.
E.
LEGENDA DESA
1.
Pada zaman dahulu penduduk pribumi tidak berani ziarah
ke mekah, karena takut terjadi apa-apa. Semuanya itu diakibatkan kuatnya pengaruh
ki Geudeng Gempol yang beragama Hindu, namu pada zaman sekarang karena banyak
warga pendatang yang banyak memberikan pengertian serta memberikan contoh yang
baik, akhirnya seiringan dengan waktu lembat laun warga Desa Gempol banyak
memahani tentang ajaran Agama Islam, terlihat cukup banyak warga Desa Gempol
yang telah naik haji.
2.
Setiap tahun penduduk Desa Gempol setiap akan
melakukan pengolahan sawah, selalu mengadakan upacara ritual dengan mengadakan
sedekah Ruat Bumi sebagai tradisi adat dimana pada acara tersebut kepala hewan
dipersembahkan ditengah-tengah masyarakat yang berkumpul, yang kemudian
ditanamkan diperempatan jalan desa dengan diiringi dengan do’a, yang mana semua
itu sebagai ucapan rasa syukur kepada Tuhan YME serta sebagai ungkapan terima kasih
kepada leluhur Gempol.
3.
Bilamana terjadi peristiwa yag luar biasa atau
marabahaya, misalnnya ada wabah penyakit, bencana alam, warga Gempol selalu
melakukan tradisi adat upacara ritual Baritan ditengah-tengah dusun dengan
membaca do’a Tolak bala supaya terhindar dari marabahaya tersebut.
4.
Apabila akan memulai melaksanakan niatan, misalnya
akan membangun rumah, melaksanakan hajatan perkawinan atau Khitanan,dan
sebagainya, warga Gempol selalu mencari perhitungan hari yang baik kepada orang
yang dituakan di kampung serta ziarah ke makam leluhur , tujuannya supaya acar
tersebut berlangsung dengan baik dan selamat.
5.
Apabila ada orang yang meninggal dunia, sebelum
jenazah disung ke pemakaman, keluarga dan kerabatnya suka melangsungkan trades
NGOLONG atau berjalan dibawah usungan selama 3 putaran. Tujuan sebagai tanda
penghormatan terakhir.
SEJARAH PEMBANGUNAN
DESA
TAHUN
|
KEJADIAN
YANG BAIK
|
KEJADIAN
YANG BURUK
|
ABAD XVI
Tahun
1808
Tahun
1942
Tahun
1945
Tahun 1957
Tahun
1959
Tahun
1960
Tahun
1962
Tahun
1965
Tahun
1972
Tahun
1975
Tahun
1975
Tahun
1975
Tahun
1975
Tahun
1977
Tahun
1977
Tahun
1978
Tahun
1980
Tahun
1982
Tahun
1983
Tahun
1988
Tahun
1992
Tahun
1995
Tahun 1996
Tahun
1998
Tahun
1998
Tahun
1999
Tahun
2007
Tahun
2007
Tahun
2007
Lanjutan
Tahun
2008
Tahun
2008
Tahun
2008
Tahun
2008
Tahun
2009
Tahun
2009
Lanjutan
Tahun
2009
Tahun
2009
Tahun
2009
|
-
Mulai
adanya Pemerintahan Desa dan sebagai Kuwu Perintis yaitu Kuwu SANTEP dan pada
Tahun 1808 dijadikan HARI JADI DESA GEMPOL
Penjajah
Belanda diusir oleh Jepang dari Indonesia termasuk Belanda yang berada di
Desa Gempol
INDOESIA
MERDEKA Tanggal 17 Agustus 1945, yang di Proklamasikan oleh Bung Karno dan
Bung Hatta
- Didirikan
SDN Gempol
- Mulai
ada pengairan teknis
Pada saat Pemerintahan M. REJA DIBRATA, dibuka terobosan Kali Genteng
Pemilihan Kepala Desa diikuti oleh : M. DASKAM dan SUHARI dan
dimenangkan oleh M. DASKAM
Rakyat Gempol diharuskan pagar betis
Meletus G. 30. S. PKI
Pemilu diselenggarakan dan diikuti oleh Parpol : PPP, Golkar dan PDI
Perbangunan jalan Pusakaratu ke Gempol yang tadinya melalui jalan
Bedeng, dialihkan ke jalan yang sekarang
Dibangun 2 buah SD/Infres
Dibangun jembatan Kali genteng, di kerjakan gotong royong oleh 3 desa,
yaitu : Desa Gempol, Desa Rancadaka dan Desa Pusakaratu
Balai Desa Gempol yang dibangun oleh Kuwu Perintis direhab kembali
oleh Kuwu Daskam
Pemerintah desa dijabat sementara oleh R.A. Zaenudin
Penyelenggaraan Pemilu diikuti oleh Parpol : PPP, Golkar, PDI
Diselenggarakan Pilkades diikuti oleh : R.A. ZAENUDIN, TOTO, dan
SUHARJO. Dimenangkan oleh R.A. ZAENUDIN
Ada kejadian luar biasa di Desa Gempol
Penyelenggaraan Pemilu di ikuti oleh Parpol : PPP, Golkar, PDI
Mulai ada listrik masuk Desa Gempol
Pilkades Desa Gempol di ikuti oleh : NAWENDI, CECE dan KARTAWI.
Dimenangkan oleh NAWENDI
Penyelenggaraan Pemilu diikuti oleh Parpol : PPP, Golkar, PDI
Mulai ada Bidan masuk Desa Gempol
Jalan Pusakanagara-Gempol di aspal
Kepala Desa Gempol di jabat sementara oleh S. UPENDI. Selama 5 Bulan
Pikades Desa Gempol Di ikuti oleh
R. ABUD SYAHBUDIN, KARTAWI, KARTA SONDJAJA. Di menangkan oleh R. ABUD
SYAHBUDIN
Pemilu di ikuti oleh 48 Parpol
Pilkades Desa Gempol di ikuti oleh SANUDI dan KARTA SONDJAJA, di
menangkan oleh KARTA SONDJAJA
Pembangunan Mesjid Jamie Al-Barokah yang baru
Di bangun tambak limpas non permanen di RT 14 Blok kebon secara gotong
royong
Pilkades Desa Gempol di ikuti oleh FARID EL GHOZALI, di menangkan
oleh
SANUDI
Tanggal
13-04-2008 di selenggarakan Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat,
dengan kontestan :
1.
pasangan H. DANNY SETIAWAN dan IWAN. R. SULANJANA
2.
Pasangan AGUM GUMELAR dan Drs. NU’MAN ABDUL HAKIM
3.
pasangan H. AHMAD HERYAWAN dan H. DEDE YUSUP. Di menangkan oleh pasangan No.
1 ( satu )
Tanggal
26-10-2008 diselenggarakan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Subang dengan
kontestan :
1.
pasangan Drs. EEP HIDAYAT dan OJANG SOHANDI
2.
pasangan Hj. IMAS ARYUMNINGSIH dan PRIMUS YUSTISIO
3.
Pasangan H. KUSBINI dan H. SRI ERNANTO KUKUH
4.
pasangan Drs. BAMBANG HERYANTO dan Hj. ALMA LUCYATI
5.
pasangan K.H. AHMAD DJUANDA dan Ir. NANDANG SUDRAJAT
6.
pasangan DIDING KURNIAWAN dan H. HASYIM. Di menangkan oleh pasangan calon No.
1
Tanggal
9-04-2009 diselenggarakan Pemilu Legislatif, diikuti 44 Partai Politik dan
pemenang tingkat Nasional dimenangkan oleh Partai Demokrat, Pemenang tikat
Kabupaten Subang dimenangkan oleh Partai PDI P.
Tanggal
8-07-2009 diselenggarakan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dengan Calon :
1.
pasangan Megawati Sukarno Putri dan H. Prabowo Sibuianto
2.
Pasangan Drs. H. Susilo Bambang Yudoyono dan Prof. Dr. Boediono
3.
Pasangan H.M. Jusuf Kalla dan H. Wiranto. Dimenangkan oleh pasangan calon
nomor 1
Tanggal
17-08-2009 Desa Gempol menjadi juara umum dalam perlombaan memeriahkan HUT RI
ke 64 tingkat Kecamatan Pusakanagara
Tanggal
17-08-2009 Desa Gempol dijtetapkan menjadi Desa Mandiri Gotong Royong
Desa
Gempol berhasil mengatasi kekeringan sawah pertanian dan bisa panen dengan
hasil yang cukup memuaskan
|
Bangsa
Indonesia dijajah Belanda termasuk Desa Gemol, rakyat menderita dan banyak
yang kelaparan
Rakyat
masih tertindas oleh penjajah
Rakyat
tetap tertindas dengan kewajiban menjadi Romusna banyak yang mati dan
kelaparan
Belanda
dating lagi ke Indonesia termasuk Desa Gempol, tetapi diusir oleh para
pejuang kita
Zaman
gerombolan Karto Suwiryo, rakyat banyak yang dirampok dan merasa tidak aman
Banyak
rakyat Gempol yang terlibat dan menjadi korban
Kuwu
daskam terlibat penyelewengan uang Bimas yang digunakan untuk Rehab desa dan
dipenjara 2 Tahun
-
Kemarau panjang
-
Tanaman padi puso ( gagal panen karena
kekeringan dan hama wereng )
-
Paceklik panjang
Awal
Januari Kades KARTA SONDJAJA Meninggal
dunia karna kecelakaan lalulintas, sebagai PJS istrinya NURJANAH menjabat
selama 6 bulan
|
No
|
Hal-hal
yang menyebabkan Kegagalan
|
No
|
Hal-hal
yang menyebabkan Keberhasilan
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
Rakyat
Gempol pada Zaman penjajahan sangat tertindas tidak bebas mengadakan
aktivitas yang sifatnya membangun desa, hanya dibolehkan untuk kepentingan
penjajah
Akibat
dari hal-hal diatas, rakyat gempol terpecah belah tidak ada persatuan dan
kesatuan
Zaman DI
TII Karto Suwiryo dan meletusnya G. 30. S. PKI rakyat gempol banyak yang
terlibat dan pembangunan terhambat
Kemarau
panjang dan hama meraja lela, sehingga para petani gagal panen dan terjadi
paceklik panjang
Dalam
masa pembangunan dialam kemerdekaan, masih ada kejadian-kejadian :
a)
Keamanan masih rawan karena terdesaknya factor ekonomi dan SDM
yang masih rendah
b)
Masih adanya kenakalan remaja ditempat
hiburan, hal ini disebabkan Karen bebasnya penjualan Miras di Desa Gempol
c)
Pasokan air untuk areal pesawahan ke Desa
Gempol masih sangat kurang, sehingga para petani saling berebutan untuk mendapatkan
giliran air
|
1.
2.
3.
|
Setelah
di Proklamasikan tahun 1945 rakyat gempol mulai merintis pembangunan
Berkat
adanya persatuan dan kesatuan, rakyat gempol bias mengatasi G. 30. S. PKI dan
gerombolan Karto Suwiryo
Berkat
adanya penyuluhan pertanian dan tersedianya bibit unggul dan juga pengairan
yang teratur, kegagalan panen sedikit demi sedikit mulai teratasi
Berkat
adanya ABRI masuk desa, keamanan bias ditekan melalui :
Ø Adanya
sosialisasi melalui ceramah agama dan terbukanya pendidikan sekolah,
kenakalan remaja Nampak berkurang
Ø Dengan
pengaturan Mitra cai pengaturan giliran air dapat dikendalikan dengan teratur
Adanya semangat untuk membangun gotong royong serta peran serta
Pemerintah dalam penyuluhan, maka dapat dilihat hasil pembangunan telah dapat
dirasakan manfaatnya, salah satunya :
1.
Pembangunan Mejis Al-Barokah yang baru
2.
Pembangunan tambak limpas non permanen
3.
Pembangunan drainase
4.
Dll.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar